Lekuk sungai mengalir disertai kuntum bunga
Dedaunan dan dahan lembut melambai – lambai
Diatas sana , kawanan burung beriringan kembali ke sarangnya
Lengkung garis cakrawala tergambar indah di peraduannya
Bintang gemintang pun mulai genit mengerling
Seakan tak peduli sang mentari masih enggan berganti
Di bawah temaram cahaya
Aku duduk diam
Ku hayati sepenggal demi sepenggal indahnya lukisan alam
Tak ingin ku beranjak
Walau ku tahu di seberang sana riuh semarak
Semua insan bergelora bahagia penuh senyum
Warna warni kota sayup – sayup bertebaran
Hiruk pikuk terompet serta senda tawa bersahutan
Langit pun seakan mulai berhiaskan kembangsetaman
Mataku, telingaku, jiwaku…
Terdiam di tempat ini
Entahlah…
Segala riuh itu tak mampu menggelitik gairahku
Aku hanya ingin disini
Menikmati buaian alam
Diujung tahun yang akan menjadi silam
Yang baru kutemui kemarin malam
Dan berjanji hadir disini
Tuk membangkitkan jiwaku yang kelam
Agar esok hari, di tahun yang baru nanti
Dapat kupenuhi hariku dengan semangat tanpa padam
Wahai bidadari cantik….
Kau bagian terindah diantara indahnya alam ini….



















